Sabtu, 17 Juli 2021

 

Dampak Perpecahan Di antara Dua Perang Dunia

            Dalam 20 tahun jeda antara dua perang dunia kaum Muslim memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, perwakilan-perwakilan lebih dalam pelayanan, kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik baik dalam industri dan perdagangan, dan latihan yang sangat berguna dalam prosedur parlementer. Liaqat Ali Khan, sekretaris jendral Liga Muslimin, dan Quaid, berkumpul di sekeliling mereka kaum Muslim Uttar Pradesh dan propinsi-propinsi lain yang kenamaan, seperti Maharaja Mahmudabad, Nawab Muhammad Ismail, Nawab Mamdot, Bahadur Yar Yung, Kwaja Nazimuddin, Sir Aziz-ul-Haque dan yang lain-lainnya. Di Punjab dan Benggala, koalisi menteri-menteri yang dipimpin oleh kaum Muslim terwujud setelah the Government of India Act of 1935 dan pemilu tahun 1937. Liga Muslimin menjadi organisasi yang populer dan para mahasiswa membantu untuk mempopulerkan ide sebuah negara Islam terpisah. Tetapi di perbatasan Kongres memenangkan dua pengikut yang sangat kuat dalam diri Khan bersaudara. Abdul Gaffar Khan dan Dr. Khan Sahib. Setelah tahun 1937, ketika kementerian Kongres berkuasa di tujuh propinsi dari sebelas propinsi, kaum Muslim mulai merasa ditekan. Ada protes dan permohonan kepada para pemimpin Muslim, demikian sehingga para menteri utama dari Punjab dan Benggala – Sikander Hyat Khan dan Mr. H. S. Suhrawardy – menerima kepemimpinan Quaid-i-Azam dan setuju untuk berjuang buat sebuah negeri Muslim (Wolpert, 1989)

 

Proposal Misi Kabinet (1946) 

Liga Muslimin kemudian menekankan tuntutan mereka untuk Pakistan. Sejak usaha-usaha Pemerintah India untuk sampai pada suatu rencana yang dapat diterima tidak berhasil, Misi Kabinet yang sampai ke India pada 1946 mengusulkan rencananya sendiri, yaitu anjuran untuk membagi anak benua menjadi tiga zona, dua dari yang mana kaum Muslim akan berada pada mayoritas (Mahmud, 1988, 271) . Sejak ini adalah sebuah langkah ke arah Pakistan, Liga Muslimin memberi kuasa kepada Quaid untuk menerimanya, tetapi Kongres mulai memberikan tiap penafsiran yang asing dari tiga hal itu yang disediakan untuk pemerintah pusat – masalah luar negeri, pertahanan, dan komunikasi. Perbedaan-perbedaan muncul dan Quaid dipaksa untuk menarik penerimaannya akan rencana itu. 

 

Pemisahan (Bulan Agustus 1947) 

 Bulan-bulan perundingan dan pertikaian yang sengit yang mendahului pemisahan anak benua pada tanggal 14 Agustus 1947 (Burki, 1986, p. 9; cf. Bolitho, 1954, p. 177-190) lebih lanjut menyakiti hubungan antara kedua pihak yang bertikai. Selain desakan para pemimpin mereka untuk mempertahankan tata tertib, mengatur pembunuhan masa, perampokan dan pembakaran rumah  terjadi di utara India. Bertentangan dengan latar belakang dari keadaan kekacauan pemindahan rakyat dengan damai dan aset menjadi tidak mungkin. Sebuah perang saudara yang tidak diduga menghancukan seluruh administrasi dan mempesulit tugas-tugas yang dihadapi kedua negara, terutama Pakistan, yang mana memiliki sumber-sumber yang lebih miskin baik orang maupun material. 

Information For Teenager . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates